![]() |
| Prajurit militer diadili karena membunuh, memutilasi pacar, menghadapi hukuman penjara seumur hidup |
INFO HARIAN TERKINI - Jaksa penuntut di Pengadilan Militer Agen Poker Palembang di Sumatra Selatan menuntut hukuman seumur hidup untuk Second Pvt. Deri Pramana, yang dituduh “sengaja membunuh dan memutilasi” pacarnya yang berusia 21 tahun, Fera Oktaria Mei lalu.
"Kami menuntut agar terdakwa mendapatkan kehidupan di penjara dan diberhentikan dari militer," kata jaksa militer Mayor D Butar Butar pada hari Kamis.
Butar Butar menambahkan bahwa Deri telah melanggar Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Pembunuhan itu konon terjadi pada 8 Mei setelah tengah malam di sebuah rumah kos di Kabupaten Musi Banyuasin. Pasangan itu memutuskan untuk bermalam di sana setelah gagal menemukan rumah bibi Deri di Kabupaten Banyu Asin terdekat.
Perwira junior itu tampaknya mencari tempat untuk bersembunyi karena dia baru saja menghindari pelatihan militer di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, pada awal Mei.
Menurut pernyataan Deri dalam sidang sebelumnya, pasangan itu berdebat setelah Fera mengaku bahwa dia hamil dua bulan.
"Aku marah. [Dia pasti selingkuh dengan saya dengan pria lain] karena saya telah mengikuti pelatihan militer selama lima bulan. Selain itu, itu adalah malam kami tidur bersama, ”kata Deri.
Dia kemudian mengaku membenturkan kepalanya ke dinding dan mencekiknya sampai mati. Dia kemudian memutilasi tubuhnya dengan gergaji yang diambilnya dari gudang penginapan.
Deri menangis di kursinya setelah mendengar permintaan jaksa pada hari Kamis. Panel hakim memutuskan untuk memberinya waktu satu minggu untuk menanggapi permintaan tersebut. Sidang berikutnya dijadwalkan akan diadakan Kamis depan.
Hakim militer Mayor Syawaluddin sebelumnya menyatakan kecurigaannya tentang pembunuhan berencana karena Deri telah membawa korbannya ke Musi sebelum membunuhnya.
Musi berjarak tiga jam perjalanan dari rumah Fera di Palembang.
"Kamu memberi tahu gadis itu bahwa kamu hanya ingin bertemu dengannya untuk berbicara, tetapi kemudian kamu membawanya ke Musi. Apakah Anda dengan sengaja menjauhkan korban [dari keluarganya untuk membunuhnya?], ”Syawaluddin bertanya dalam sidang sebelumnya seperti dikutip oleh tribunnews.com.
Deri hanya bisa menangis setelah dihujani pertanyaan.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar