![]() |
| Indonesia mencari kayu, furnitur untuk memanfaatkan momentum perang perdagangan |
Dalam pertemuan dengan para pelaku industri di Istana Negara pada hari Selasa, Presiden Indonesia mengatakan bahwa produk kayu dan furnitur Indonesia adalah di antara produk-produk utama yang dapat mencapai momentum positif di tengah perang perdagangan, yang telah menurunkan volume perdagangan global, dengan alasan informasi dari Bank Dunia.
“Saya percaya peluang sangat besar [bagi kami] untuk mengisi pasar [kayu dan furnitur] yang dulu dipegang oleh Tiongkok, tetapi kemudian meninggalkan [pasar] karena perang dagang. Ini bisa menjadi peluang kita, ”kata Presiden Indonesia.
Di antara kebijakan yang diusulkan yang dipertimbangkan oleh pemerintah adalah pengecualian pajak pertambahan nilai (PPN) untuk kayu bulat dan relaksasi sebagian dari sistem jaminan legalitas kayu (SVLK), persyaratan lisensi untuk setiap langkah dalam rantai pasokan kayu agar industri produk akhir diterima di negara-negara tertentu.
"Para pelaku bisnis menyarankan bahwa jika negara tujuan tidak meminta mereka untuk mendapatkan [lisensi] SVLK, maka pemerintah tidak seharusnya menegakkan peraturan SVLK," kata Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution setelah pertemuan. Saat ini hanya Uni Eropa, Kanada, Australia dan Inggris yang membutuhkan eksportir kayu dan furnitur untuk memiliki SVLK. "Saran itu masuk akal tetapi kita perlu meninjau peraturan menteri perdagangan."
Darmin menambahkan bahwa Presiden Indonesia juga mendesak industri untuk bermitra dengan bisnis asing yang memiliki keahlian teknis dan jaringan pemasaran yang baik, mengatakan bahwa pemerintah akan meletakkan dasar dalam upaya untuk mengundang lebih banyak investor ke dalam industri kayu dan furnitur.
Ekspor kayu Indonesia dan produk turunannya bernilai US $ 2,2 miliar antara Januari dan Juli tahun ini, menurut data Kementerian Perdagangan, turun 13,47 persen dibandingkan dengan $ 2,55 miliar yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu.
Ekspor furnitur, sementara itu, naik 9,41 persen tahun-ke-tahun (yoy) menjadi $ 1,12 miliar dalam tujuh bulan pertama tahun ini.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar