![]() |
| Kualitas udara semakin menurun di provinsi-provinsi karena kabut asap terus menghantui Indonesia |
Data yang dikumpulkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada hari Rabu menunjukkan bahwa kabut asap telah melanda Sumatera Selatan, Jambi, Riau serta Kalimantan Barat, Timur dan Selatan, di mana titik panas terdeteksi.
Antara Januari dan Agustus, total 328.724 hektar lahan terbakar, 89.563 hektar di antaranya merupakan lahan gambut.
Wilayah yang mencatat luas lahan terbakar terbesar adalah Riau dengan 49.266 hektar, diikuti oleh Kalimantan Tengah dengan 44.769 hektar.
Di Sumatera Selatan, hot spot telah terdeteksi di berbagai tempat, termasuk di tanah tak bertuan, konsesi serta kawasan konservasi.
Kualitas udara di semua wilayah tersebut dikategorikan tidak sehat, data menunjukkan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada hari Rabu mengatakan dia "belum menerima surat diplomatik" yang dilaporkan pemerintah Malaysia berencana untuk mengirim masalah tersebut.
Menteri Lingkungan dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan di Istana Negara pada hari Selasa bahwa ia akan menulis surat protes kepada duta besar Malaysia yang menyatakan bahwa Malaysia juga berkontribusi terhadap masalah tersebut.
Outlet berita Malaysia The Star melaporkan bahwa Malaysia telah memberi tahu Indonesia tentang keprihatinannya mengenai dampak kabut lintas batas yang terus-menerus, dengan Menteri Energi, Sains, Teknologi, Lingkungan dan Perubahan Iklim Yeo Bee Yin mengatakan dalam sebuah posting Facebook bahwa Kuala Lumpur telah menawarkan untuk membantu Indonesia akan memadamkan kebakaran hutan.
Yeo dan perwakilan Malaysia lainnya telah bertemu dengan pejabat Kedutaan Besar Indonesia Agus Badrul Jamal dan Agung Cahaya Sumirat untuk masalah ini. Dia juga mengatakan Zainal Abidin Bakar, yang merupakan duta besar Malaysia untuk Indonesia, telah bertemu dengan para pejabat senior Indonesia pada hari Senin untuk membahas kabut lintas batas yang saat ini mempengaruhi negara tersebut.
Menanggapi kualitas udara yang buruk, beberapa administrasi lokal dari provinsi Indonesia yang terkena dampak telah memilih untuk menutup semua sekolah dan meminta orang-orang untuk menghindari kegiatan di luar ruangan.
Menyusul keputusan Selasa untuk menghentikan kegiatan sekolah di kota Jambi, sekretaris administrasi provinsi Jambi M. Dianto mengatakan pada hari Rabu bahwa semua sekolah di kabupaten Muarojambi, Tanjungjabung Barat dan Timur juga akan ditutup, menunjukkan bahwa siswa tetap di dalam ruangan sementara kabut asap tetap ada.
Sejumlah daerah di Riau, termasuk ibukotanya, Pekanbaru, juga telah membatalkan semua kegiatan sekolah hingga Rabu, yang akan dilanjutkan pada hari Kamis jika kabut asap telah berkurang pada saat itu.
Toko-toko obat di Pekanbaru melaporkan bahwa mereka kehabisan masker pernafasan setelah meningkatnya permintaan.
Deputi Gubernur Riau Edi Natar Nasution mengatakan satuan tugas kebakaran hutan telah mengerahkan 5.800 petugas di provinsi itu, tetapi mereka kewalahan oleh ukuran area yang terbakar.
Asap umumnya muncul antara pukul 5 pagi dan 10 pagi dan muncul kembali dari pukul 3 sore. setelah jam 12 malam di Jambi, ketika orang-orang di wilayah tersebut memilih untuk memakai masker respirator saat berada di luar ruangan.
"Kabut asap bisa datang tiba-tiba. Saya harus siap kapan saja," kata warga Jambi, Maisitoh.
Orang-orang di daerah yang terkena dampak juga mengeluhkan masalah kesehatan, terutama masalah pernapasan, di tengah kabut asap.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Riau juga mencatat bahwa 6.085 penduduk menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di lembaga-lembaga kesehatan negara, karena administrasi melaporkan bahwa jumlahnya terus meningkat.
Para aktivis di Forum Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) telah mengkritik pemerintah karena tanggapannya yang lambat terhadap masalah ini, yang mereka katakan telah merampas hak anak-anak mereka atas pendidikan dan kualitas udara yang sehat, menyesalkan bahwa mereka tidak belajar dari tahun 2015 krisis kabut asap, yang menurut sebuah studi tahun 2016 telah menyebabkan 100.000 kematian dini di seluruh Indonesia, Malaysia dan Singapura.
Direktur eksekutif WALHI Nurhidayati mendesak agar penegakan hukum tidak hanya ditegakkan terhadap individu, tetapi juga perusahaan besar, menyoroti perlunya proses yang cepat dan transparan untuk memiliki efek jera.
Juru bicara Kepolisian Nasional Brigjen. Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan pada hari Rabu bahwa sejauh tahun ini, polisi telah menunjuk 175 orang dan empat perusahaan yang diduga menyebabkan kebakaran hutan dan lahan seluas 953,68 hektar. Keempat perusahaan perkebunan kelapa sawit, yaitu PT Sumber Sawit Sejahtera, PT Palmindo Gemilang Kencana, PT Sepanjang Inti Surya Usaha dan PT Surya Argo Palma saat ini sedang dalam tahap investigasi.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar