![]() |
| Ledakan di gudang bahan peledak Polisi Jawa Tengah melukai satu |
Menurut warga, tiga ledakan besar terdengar dari jam 7 pagi pada hari Sabtu setelah puluhan ledakan kecil yang berlangsung sekitar satu jam. Personel Brimob segera memindahkan warga di dekat lokasi setelah ledakan awal.
Petugas yang terluka, Adj. Sr. Comr. Syaiful Anwar, adalah kepala satuan regu bom, yang menderita luka di tangan dan kepala kirinya.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Insp. Jenderal Rycko A Dahniel mengatakan fasilitas terbakar sebelum ledakan. Belum jelas dari mana kebakaran dimulai, tetapi ledakan berasal dari granat dan bahan peledak lain yang disimpan di gudang.
Dia mengatakan polisi akan mempelajari penyebab ledakan melalui rekaman CCTV di lokasi.
Gudang itu terletak sekitar 100 meter dari area perumahan dan bangunan terdekat adalah rumah polisi yang terluka. Lokasi ini juga berada di area yang terpisah dari gudang amunisi Brimob dan asramanya, dan karenanya memenuhi prosedur operasional standar, menurut Rycko.
"Terletak di area pergudangan dan truk," kata Rycko pada hari Sabtu.
Juru bicara Kepolisian Nasional Brigjen. Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan ada 33 sisa-sisa bahan peledak Perang Dunia II yang tersimpan di gudang, terdiri dari berbagai jenis mortir berukuran sekitar 30 hingga 120 sentimeter dengan diameter sekitar 25 hingga 80 cm dan granat.
Dedi menduga bahwa ledakan itu dipicu oleh suhu udara yang tinggi karena bom yang berusia puluhan tahun telah menjadi rapuh seiring bertambahnya usia dan peka terhadap getaran dan goncangan, termasuk suhu. Pasukan bom polisi (Gegana) saat ini sedang memeriksa lokasi untuk memastikan penyebabnya.
"Ketika suhu naik itu memicu ledakan. [Bom] tertua mungkin meledak lebih dulu dan memicu yang lain," kata Dedi.
Polisi Jawa Tengah akan segera memperbaiki rumah-rumah yang rusak dan polisi yang menderita luka ringan di tangan dan kepalanya karena puing-puing ledakan telah menerima perawatan cepat di Rumah Sakit Banyumanik.
Kasmirja, 62, seorang penjual makanan di dekat lokasi mengatakan dia mendengar sekitar tiga sampai lima kali ledakan keras diikuti oleh banyak ledakan kecil yang terdengar seperti kembang api. Jalan akses ke Surakarta dan Yogyakarta telah ditutup sementara.
"Tapi polisi merespons dengan cepat," katanya.
Seorang warga di dekat daerah itu, Purwanti, 25, mengatakan dia mengendarai sepeda motor ketika insiden itu terjadi.
"Begitu saya mendengar ledakan, saya berhenti dan penduduk bergegas keluar dari rumah mereka untuk melihat penyebabnya," katanya.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar