Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Selasa, 03 September 2019

Polisi mengatakan bahwa istri menyewa pembunuh bayaran di Riau untuk menyerang suaminya, bukan membunuhnya

Polisi mengatakan bahwa istri menyewa pembunuh bayaran di Riau untuk menyerang suaminya, bukan membunuhnya
Polisi mengatakan bahwa istri menyewa pembunuh bayaran di Riau untuk menyerang suaminya, bukan membunuhnya
INFO HARIAN TERKINI - Polisi mengatakan seorang Agen Poker wanita berusia 45 tahun di distrik Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau, dicurigai mendalangi serangan mematikan terhadap suaminya dengan mempekerjakan dua pria yang dipukul.

Wanita itu, seorang penduduk desa Mengkapan yang diidentifikasi sebagai Sinde Silitonga, diduga membayar para penyerang Rp 100.000 (US $ 7,30) untuk dibagi di antara mereka berdua, kata Polisi Siak.

Polisi Siak dan unit investigasi kriminal Polisi Sungai Apit mengungkap dugaan rencana pembunuhan setelah penyidik ​​menangkap pada akhir pekan dua orang yang diduga memukul suami Sinde, Marison Simaremare, 47, hingga mati di sebuah rumah di mana sarang burung walet ditanam.

Marison, yang adalah penjaga rumah, ditemukan tewas setelah diduga dipukuli dengan tongkat kayu oleh dua pria, yang diidentifikasi oleh polisi sebagai Roberto Manulang, 27, dan Linus Hia Harefa, 21, di dalam rumah pada jam 1 pagi pada hari Sabtu .


Sinde mengklaim bahwa setelah mendengar suara keras, dia segera membawa anak-anak pasangan itu ke luar untuk menunggu di dekat beberapa pohon palem. Dia kemudian dilaporkan kembali ke dalam setelah mendengar suaminya berteriak minta tolong, di mana dia berkata dia menemukannya terperangkap di parit dengan luka di kepala dan kakinya.

Marison dilarikan ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) terdekat tetapi meninggal sekitar pukul 7.30 pagi.

Sinde melaporkan kasus ini ke Polisi Sungai Apit, mengatakan bahwa suaminya telah terbunuh dalam upaya pencurian. Polisi mengatakan bahwa mereka meragukan klaim Sinde bahwa dia melihat tiga pria memasuki rumah pada malam kejadian karena bangunan itu gelap gulita karena generatornya tidak berfungsi.

Polisi menemukan saat menyelidiki kasus bahwa Sinde telah terlihat di sepeda motor dengan seorang pria beberapa jam sebelum kejadian. Pria itu kemudian diidentifikasi sebagai Roberto.

Polisi menangkap Roberto pada Sabtu malam, kepala Unit Investigasi Kriminal Polisi Siak, Ajun. Kawan M. Faizal Ramzani berkata.

“Selama interogasi, Roberto mengakui bahwa dia telah secara fisik menyerang korban. Dia mengatakan seorang pria bernama Linus telah membantunya, "kata Faizal, Senin.

Linus ditangkap oleh polisi di sebuah gudang pabrik di Bari-Bari, kecamatan Pusako, pada hari Minggu. Roberto dan Linus keduanya dibawa ke kantor Polisi Siak untuk diinterogasi.

"Saat ditanyai, keduanya mengaku melakukan serangan sesuai keinginan istri korban," kata Faizal, "Sinde adalah istri kedua [Marison] dan dia memendam kebencian karena dia sering marah padanya."

Kedua pria itu awalnya mengklaim bahwa mereka tidak menerima imbalan apa pun atas tuduhan penyerangan tersebut. Namun, mereka akhirnya mengatakan bahwa mereka menerima Rp 100.000 dari Sinde, yang mereka bagikan di antara mereka, kata polisi.

Polisi menangkap Sinde pada hari Minggu sore setelah dia menghadiri pemakaman suaminya, di mana polisi mengatakan dia telah memerankan janda yang sedang berduka.

"Sinde telah mengakui bahwa rencana awalnya adalah melukai suaminya, bukan membunuhnya," kata Faizal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman