Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Rabu, 28 Agustus 2019

Penduduk Sumatra Selatan berdoa memohon hujan di tengah musim kering yang berkepanjangan

Penduduk Sumatra Selatan berdoa memohon hujan di tengah musim kering yang berkepanjangan
Penduduk Sumatra Selatan berdoa memohon hujan di tengah musim kering yang berkepanjangan

INFO HARIAN TERKINI
- Di tengah musim kemarau Agen Poker yang berkepanjangan di Sumatera Selatan yang mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan, umat Islam di provinsi tersebut telah melakukan istisqa (doa massal) untuk meminta curah hujan.

Doa-doa massal diadakan secara serentak pada hari Selasa di berbagai bagian provinsi, dengan penduduk setempat, guru agama Islam, pegawai negeri dan siswa berpartisipasi.

Di ibukota provinsi Palembang, doa diadakan di kompleks istana gubernur, Griya Agung.

Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru menyampaikan kekhawatiran tentang musim kemarau, yang katanya telah sangat mempengaruhi penduduk lokal yang mengeluh kesulitan mendapatkan akses ke air bersih, sementara tanah pertanian menderita kekeringan dan kebakaran.

"Musim [kering] tahun ini lebih lama [dari biasanya] karena El Nino, sebuah fenomena alam terkait dengan kenaikan suhu air di laut. Kami berdoa agar kondisi ini tidak berlanjut dan agar hujan berhenti turun," Deru kata.


Adapun kebakaran lahan dan hutan, upaya untuk memadamkan api sedang berlangsung baik di darat maupun di udara.

Badan Mitigasi Bencana Sumatera Selatan mengatakan telah menggunakan 6,68 juta liter air untuk memadamkan api di berbagai bagian provinsi dari 19 Agustus hingga 26 Agustus.

"Dari semua daerah yang menderita kebakaran lahan, jumlah pembom air terbesar yang dikerahkan adalah di Muara Medak di kabupaten Bayung Lencir, Kabupaten Muba. Bahkan upaya kita di sana terhalang oleh [kurangnya] sumber air," Ansori, kepala badan untuk penanganan darurat, kata.

Berdasarkan pengamatan The Jakarta Post, intensitas hujan yang rendah terlihat di beberapa titik di Palembang.

Seperti yang diramalkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca telah turun pada hari Selasa dengan potensi curah hujan di beberapa bagian provinsi.

Kepala pengamatan dan informasi di stasiun BMKG Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Bambang "Beny" Setiaji, mengatakan bahwa badai tropis Bailu di Laut Cina Selatan telah mengurangi uap air di udara, mencegah pembentukan awan hujan.

Meskipun badai terus melemah antara 27 Agustus dan 29 Agustus, potensi curah hujan hanya mencapai 20 persen.

"Hari ini [Selasa], cuaca terasa sejuk karena mata badai telah meningkatkan potensi curah hujan. Namun, kondisi akan kembali ke apa yang normal di musim kemarau pada hari Rabu," kata Beny.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman