![]() |
| Haruskah Papua Barat tetap menjadi bagian dari Indonesia? |
INFO HARIAN TERKINI - Di Papua Barat, apa yang dimulai sebagai protes Agen Poker atas dugaan rasisme terhadap pelajar Papua kini telah berubah menjadi seruan baru untuk negara merdeka.
Sejak akhir Agustus, para pemrotes berbaris dengan bendera Bintang Kejora yang dilarang - sebuah simbol gerakan kemerdekaan Papua Barat - dan di seluruh provinsi, gedung-gedung pemerintah dibakar. Saksi mata mengatakan setidaknya enam demonstran dan satu tentara tewas pekan lalu.
Protes dimulai setelah penyebaran video yang menunjukkan siswa Papua disebut "monyet" dan ejekan rasis lainnya oleh pasukan keamanan Indonesia. Pada hari Kamis, Indonesia mencabut sebagian pemadaman internet di wilayah yang dimulai pada 21 Agustus, tetapi layanan masih diblokir di daerah di mana kekerasan terburuk terjadi. Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia mengatakan langkah itu dimaksudkan untuk menghentikan penyebaran berita palsu dan tipuan.
Tahun ini menandai 50 tahun sejak Papua Barat menjadi bagian dari Indonesia setelah pemungutan suara 1969 yang kontroversial di bawah pengawasan PBB. Pada tahun 2017, 1,8 juta orang Papua tidak berhasil mengajukan petisi kepada PBB untuk mengakui suara penentuan nasib sendiri.
Kebanyakan orang Papua adalah Kristen Melanesia dan melihat diri mereka sebagai kelompok yang terpisah dan berbeda dari Indonesia yang mayoritas Muslim. Di masa lalu, Jakarta belum terbuka untuk referendum baru tentang Papua Barat yang kaya sumber daya.
Dalam episode ini, kita akan melihat kerusuhan saat ini di Papua Barat dan mendengar lebih banyak tentang desakan Papua untuk kemerdekaan.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar