Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Jumat, 13 September 2019

Candi Raffles mungkin ditemukan di Blitar: Heritage center

Candi Raffles mungkin ditemukan di Blitar: Heritage center

INFO HARIAN TERKINI
 - Sebuah pusat pelestarian Agen Poker peninggalan mengklaim bahwa daerah di sekitar situs Punden Joko Pangon di Kecamatan Gedog, kota Blitar, Jawa Timur, bisa menjadi lokasi sebuah kuil kuno yang disebutkan dalam sebuah buku oleh letnan-gubernur Hindia Timur Thomas Stamford Raffles.

Kuil Gedog disebutkan dalam buku Raffles, History of Java, diterbitkan pada tahun 1817.

Pusat Pelestarian Warisan Budaya Trowulan (BPCB) juga memutuskan bahwa situs tersebut layak untuk digali. Ia mengirim tim arkeolog awal bulan ini untuk melakukan pengamatan awal terhadap situs itu di mana sejumlah benda yang dianggap sebagai fragmen sebuah kuil kuno ditemukan oleh penduduk setempat dalam beberapa minggu terakhir.

Seorang arkeolog dari pusat tersebut, Wicaksono Dwi Nugroho, mengatakan bahwa berdasarkan pemeriksaan awal, situs tersebut tampaknya merupakan lokasi sebuah kuil kuno.

"Sangat mungkin bahwa candi itu apa yang disebut Raffles sebagai Kuil Gedog, yang dia kunjungi beberapa tahun sebelum Sejarah Jawa diterbitkan," kata Wicaksono kepada The Jakarta Post baru-baru ini.

Jika ini benar, lanjutnya, candi itu pasti dihancurkan oleh gempa bumi dan letusan besar Gunung Kelud, yang menewaskan ribuan orang di Blitar pada tahun 1901 dan 1915.

Tim arkeolog melakukan pengamatan di tujuh titik di sekitar Punden Joko Pangon, termasuk di mana kepala patung dewa waktu, Kala, ditemukan oleh seorang petani setempat dua minggu lalu di ladang jagungnya yang terletak sekitar 25 meter dari Punden Joko Pangon.

Tempat-tempat lain yang diselidiki termasuk formasi batu bata dan batu andesit yang dianggap sebagai fondasi dan pagar luar candi.

Fase pertama dari penggalian yang direncanakan dijadwalkan untuk Oktober tahun ini.


Punden Joko Pangon adalah sebidang tanah seluas 400 meter persegi yang terletak di Gedog, kecamatan terluar di bagian timur laut Blitar, sekitar 3 kilometer dari pusat kota.

Di tengah-tengah situs ada pohon beringin besar di mana orang percaya melakukan ritual nyadran tradisional untuk meminta berkah atau keberuntungan dari roh nenek moyang penduduk desa yang diyakini tinggal di sana.

Temuan terbaru dibuat pada 6 September oleh sekelompok penduduk setempat yang menemukan sejumlah batu yang dianggap sebagai pecahan candi kuno. Di antara benda-benda yang ditemukan adalah batu dengan relief yang menggambarkan dua wanita duduk.

Wicaksono mengatakan bahwa batu dengan relief merupakan ciri khas sebuah candi. Ukiran dua wanita yang duduk, katanya, tampak seperti yang ada di Jabung, Probolinggo, yang merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit akhir abad ke-13.

Membandingkan relief dengan yang ada di candi lain di Jawa Timur, tim mengira mereka menceritakan kisah Sri Tanjung dalam epos Panji dari era Majapahit.

Terlepas dari relief, penduduk setempat juga menemukan mortir batu, batu berukir, dan serpihan miniatur candi, menambah berbagai artefak kuno yang ditemukan sebelumnya di situs.

Sementara itu, temuan lain dari batu dengan relief, batu yoni dan kepala naga dengan ornamen juga menunjukkan bahwa kuil yang mungkin ada di situs itu digunakan untuk pemujaan oleh keluarga bangsawan.

"Batu Yoni dengan ornamen kepala naga adalah ciri khas candi negara," kata Wicaksono.

Subagyo, seorang pemuda setempat, mengatakan orang-orang muda di Joko Pangon sangat antusias membantu menemukan benda-benda bersejarah di daerah itu. “Kami berharap Candi Gedog dapat ditemukan dan menjadi sumber kebanggaan,” kata Subagyo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman