Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Jumat, 13 September 2019

Para ahli mendesak pengemudi untuk memeriksa rem, berhati-hatilah di jalan Tanjakan Emen yang terkenal kejam

Para ahli mendesak pengemudi untuk memeriksa rem, berhati-hatilah di jalan Tanjakan Emen yang terkenal kejam
Para ahli mendesak pengemudi untuk memeriksa rem, berhati-hatilah di jalan Tanjakan Emen yang terkenal kejam

INFO HARIAN TERKINI
 - Hamparan jalan terjal di Kabupaten Agen Poker Subang, Jawa Barat telah merenggut banyak nyawa dan menginspirasi kisah-kisah mistis ketika orang-orang bergulat dengan bahaya yang ditimbulkannya.

Tetapi penyebab banyaknya kecelakaan lalu lintas fatal di jalan - yang dikenal sebagai Tanjakan Emen - jauh lebih alami daripada legenda, dengan para ahli merekomendasikan pengemudi untuk bersiap-siap dan lebih waspada ketika mereka menavigasi bagian berbahaya.

Tabrakan terbaru di bagian curam di kabupaten Ciater, Subang, terjadi pada hari Selasa pukul 10:30 pagi, menewaskan satu orang dan dua lainnya terluka, termasuk pengemudi.

Kapolres Jalancagak Cmr. Sugeng Edi mengatakan sebuah truk terbalik dan menjatuhkan muatannya.

“Pengemudi itu hanya mengalami luka ringan. Dia bilang dia punya masalah rem, ”kata Sugeng.

Setidaknya 10 tabrakan lalu lintas telah terjadi di jalan terjal sejak 2004, menewaskan 59 orang.

Dua puluh tujuh orang terbunuh pada tahun 2018 saja.

Bagian ini disebut Tanjakan Emen setelah julukan Taing bin Sanan, atau Emen, seorang pengemudi minivan yang meninggal setelah kecelakaan di jalan kembali pada tahun 1956. Kegagalan rem dilaporkan melihat Taing membanting kendaraannya ke dinding tanah di sisi jalan. .

Adna, co-driver-nya, juga terluka dalam kecelakaan itu tetapi berhasil membebaskan dirinya dari kendaraan, yang terbakar setelah tabrakan, sementara Taing terjebak di dalam.


Adna tidak bisa membantu Taing untuk keluar karena pergelangan kakinya terluka.

Taing menderita luka bakar parah dan meninggal di Rumah Sakit Rancabak (sekarang dikenal sebagai Rumah Sakit Hasan Sadikin) dua bulan kemudian.

Legenda perkotaan mengatakan bahwa, siapa pun yang melewati jalan harus membuang rokok dan membunyikan klakson mereka untuk memberi hormat kepada Taing, jangan sampai rohnya menghantui mereka saat mereka melewati jalan yang curam.

Pemerintah Jawa Barat telah mengubah nama jalan curam dari Emen ke Aman (aman) untuk mempromosikan mengemudi yang aman.

R. Sonny Sulaksono, pakar dari Kelompok Ahli Teknik Transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan jalan yang curam itu, seperti bagian Purbaleunyi dari jalan tol Bandung-Jakarta di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, membutuhkan perhatian ekstra dari pengemudi. .

“Jalannya panjang dan curam. Setiap kendaraan yang melewati jalan curam akan didorong oleh kecepatan ekstra, sehingga pengemudi harus ekstra hati-hati saat menginjak rem, ”kata Sonny.

Dia mencatat bahwa tidak ada masalah dengan struktur jalan.

Meskipun pihak berwenang Jawa Barat telah memasang beberapa tanda peringatan, Sonny meminta para pengemudi untuk bermanuver dengan aman di bagian tersebut.

“Pastikan rem dalam kondisi baik dan berfungsi dengan baik. Pengemudi juga harus membatasi kecepatan mereka dan menjaga jarak [cukup] dari kendaraan di depan mereka, ”kata Sonny.

Dua tabrakan juga terjadi di ruas Purbaleunyi jalan tol Bandung-Jakarta di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, sekitar pukul 2.30 siang. pada hari Selasa, tetapi tidak menyebabkan kematian.

Dua orang menderita luka ringan dan dirawat di Rumah Sakit MH Thamrin di Purwakarta.

Kepala unit kontrol lalu lintas Kepolisian Purwakarta Adj. Comm. Ricky Adipratama mengaitkan kecelakaan itu dengan sopir truk kontainer yang kehilangan kendali atas kendaraannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman